Aktivitas Group Rock Yes Di Luar Musik & Kedekatannya Dengan Fans


"Hearing….hearing your wonderous stories……hearing your wonderous stories….”, begitu lincahnya jemari Rick Wakeman memainkan grand piano mengiringi choir amatiran sekumpulan penggemar disebuah lobby hotel di Jakarta. Tampak begitu antusiasnya para penggemar menarik vokal pada kesempatan yang mungkin hanya sekali seumur hidup. Bayangkan! Bernyanyi diiringi permainan piano sang maestro kibor personil Yes, Rick Wakeman. Setelah larut dalam kegembiraan, Rick Wakeman beserta para anggota Indonesian Progressive Society (IPS) berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Itulah sekelumit gambaran betapa dekatnya hubungan personil Yes dengan para penggemarnya sehari setelah berakhirnya konser Rick Wakeman di Jakarta awal 2002 lalu.Tidak ada jarak formalitas diantara mereka dan dengan gembira Rick Wakeman melayani setiap pertanyaan dan permintaan foto bersama. Pada 23 September 2003 mendatang, Rick Wakeman akan kembali lagi ke Jakarta. Kali ini dia membawa serta rekan-rekannya yang tergabung dalam grup legendaris progressive rock, Yes.
Untuk pertama kalinya Indonesia mendapat kehormatan menjadi tempat singgah Yes dalam rangka Asia-Pasific Full Circle Tour 2003, setelah Jepang dan Australia. Band asal Inggris yang dibentuk tahun 1968 ini akan tampil dengan formasi terbaiknya: Jon Anderson (vokal, gitar, harpa), Chris Squire (bass, vokal), Steve Howe (gitar, vokal), Alan White (drum) dan Rick Wakeman (kibor). Para penggemar sudah memimpikan penampilan terbaik dari formasi legendaris ini. Sudah 35 tahun Yes menjadi legenda hidup dalam kancah musik progressive rock. Sepanjang karirnya Yes nyaris tidak pernah berhenti berkarya, walaupun sering berganti formasi anggota. Kesemuanya itu hingga kini masih aktif berkarya baik dibidang musik, maupun dibidang lainnya.

AKTIVITAS DILUAR YES

Diluar aktivitas bersama Yes, para personilnya terkenal sangat kreatif dan rata-rata mencetak prestasi yang luar biasa. Tidak hanya sebagai seorang musisi, namun juga dibidang lingkungan hidup, olah raga, pendidikan, film, dll. Jon Anderson selain religius, juga aktif melukis, fotografi dan bersama organisasi lingkungan hidupnya, Opioworld. Anderson bahkan pernah memasukan musik gamelan Bali dalam albumnya Animation (1982). Steve Howe aktif memberikan guitar-workshop, mengkoleksi ratusan gitar antik, dan menerbitkan buku serta CD-Rom teknik bermain gitar. Alan White aktif berkolaborasi dengan musisi-musisi etnik dan kontemporer. Chris Squire rajin berkolaborasi dengan Billy Sherwood (mantan Yes). Sementara Rick Wakeman (satu-satunya personil Yes yang non-vegetarian), tercatat lebih dari 90 album solo yang pernah dirilis. Kini Wakeman juga aktif bersama band-nya The New English Rock Ensemble serta mengadakan turnamen golf.

Para mantan personil Yes juga tidak kalah sibuknya. Bill Bruford (drum) contohnya kini aktif bersama band jazz-nya, Earthworks. Patrick Moraz (kibor) rajin menyumbangkan bakatnya untuk kepentingan amal. Trevor Horn (vokal) memilih karir sebagai produser. Hasilnya tidak tanggung-tanggung: album Yes, 90125 (1983) dan single Owner of a Lonely Heart yang diproduserinya menjadi album Yes pertama yang menjadi nomor wahid ditangga lagu-lagu dunia dan meraih penghargaan multi platinum. Kerjasamanya bersama artis Seal juga berhasil meraih Grammy Award. Geoff Downes (kibor) masih aktif rekaman dan tour keliling dunia bersama band-nya Asia. Trevor Rabin (gitar, vokal) dikenal handal dalam penulisan original score banyak film box-office, salah satunya film Armageddon (dibintangi Bruce Willis). Masih banyak mantan personil Yes lainnya seperti Peter Banks, Tony Kaye, Billy Sherwood, dll yang hingga kini masih aktif bermusik dan menulis buku biografi. Kiprah para personil Yes memberikan contoh bahwa berkarya tidak mengenal batas usia. Karya pun tidak selalu harus didunia musik, namun dapat juga dibidang seni lainnya. Prestasi inilah yang pantas menjadi suri teladan bagi para musisi Indonesia.

YES DENGAN PENGGEMAR: SUATU PERSAUDARAAN

Karir Yes sepanjang 35 tahun juga tidak terlepas dari peran serta para penggemarnya dan teknologi internet. Sejak 1991 (saat delapan personil Yes reuni, merilis album dan tour bersama) terbit newsletter Notes From The Edge (http://www.nfte.org) yang berisi aktivitas dan wawancara dengan Yes dan para personilnya, media tanya jawab antara Yes dengan para penggemarnya, media komunikasi antar penggemar, dll. Situs yang dikelola oleh Mike Tiano, penggemar fanatik Yes, menjadi situs favorit bagi penggemar Yes. Sejak diperkenalkannya teknologi internet, Yes juga memanfaatkannya secara optimal dengan mendirikan Yesworld (http://www.yesworld.com). Dalam situs resmi milik Yes ini, segala berita resmi Yes dan aktivitas para personilnya diumumkan. Tidak hanya itu, berita peluncuran album baru, jadwal konser, ulasan para penonton, peluncuran buku, video dan DVD, serta sederet berita lainnya dapat diperoleh disini.

Selain situs-situs resmi para personil Yes yang berisi aktivitas dan berita individu, masih juga ada beberapa situs Yes yang menarik. Soundchaser (http://www.soundchaser.org) menjadi forum tempat para penggemar berkomunikasi, termasuk gosip-gosip tak resmi perihal Yes. Sementara itu, para penggemar Yes sedunia pun berinisiatif membuat forum tukar informasi yang dapat berguna tidak hanya dalam konteks Yes. Yesservices (http:// http://www.zenponies.com/yes) memberikan informasi terbaru dan terakurat perihal rencana konser dan kegiatan jumpa fans personil Yes dengan penggemarnya saat keliling konser dunia. Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yang dipercaya menjadi sumber informasi bagi sesama penggemar Yes, jika ingin berkelana di Asia Tenggara sebagai turis. Pada situs-situs tersebut diatas, janganlah kaget jika sesekali para personil Yes sendiri yang menjawab langsung pertanyaan anda. Para personil Yes memang dikenal senantiasa mendekatkan diri dengan para penggemarnya.

Selain situs-situs tersebut masih ada ratusan situs pribadi yang didedikasikan para penggemar Yes. Jangan lupa keberadaan banyak milis juga memiliki andil besar bagi kelanggengan Yes (dan musik progresif pada umumnya). Indonesia memiliki milis-milis seperti prog-rock@yahoogroups.com dan m-claro@yahoogroups.com yang senantiasa menjadi sumber informasi dan interaksi para penikmat musik progressive rock dan classic rock.

Kedekatan Yes dengan para penggemarnya, baik temu muka maupun didunia maya, membuktikan hubungan artis dengan penggemarnya tidak lagi menjadi hubungan antara penjual dengan pembeli. Melainkan sudah menjadi hubungan persaudaraan. Kedatangan Yes ke Indonesia bulan September 2003 mendatang, tidak dipandang sebagai suatu komoditi tontonan entertainment. Namun sudah menjadi acara silaturahmi selayaknya anggota keluarga yang sudah tahunan tidak berjumpa. Topographicly yours.

oleh: Surjorimba Suroto

Comments